• Beranda
  • Penyakit
  • Jenis Sakit Kepala Yang Paling Sering Dialami dan Cara Mengatasinya

Jenis Sakit Kepala Yang Paling Sering Dialami dan Cara Mengatasinya

Jenis Sakit Kepala Yang Paling Sering Dialami dan Cara Mengatasinya

Daftar Isi


Daftar Isi Tidak Ditemukan

Bagikan :


Sakit kepala dikategorikan sebagai keluhan ringan sehingga tidak harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Sakit kepala ringan dapat diobati dengan obat herbal atau obat yang dijual bebas di pasaran.

Namun tahukah Anda bahwa sakit kepala sebenarnya adalah penyakit yang cukup kompleks?

Dilansir WebMD, secara umum, sakit kepala disebabkan oleh beberapa faktor yang ada di sekitar Anda, seperti infeksi, demam, stres, perubahan cuaca, penyebab genetik, dan lain sebagainya. Secara medis sebenarnya ada 150 jenis sakit kepala. Penyebab dan cara penanganannya bisa berbeda, tergantung pada keluhan yang dirasakan, dan kronis atau tidaknya.

Di antara 150 jenis sakit kepala, ada 10 keluhan sakit kepala yang paling umum dirasakan seperti dilansir Healthline berikut ini:

Tension headache (sakit kepala tipe tegang)

Adalah sakit kepala yang dirasakan di seluruh bagian kepala dan umumnya menyebabkan adanya kekakuan pada leher, otot bahu, otot dahi dan kulit kepala.

Penyebab sakit kepala jenis ini adalah kondisi stres yang gejalanya bisa diredakan dengan obat-obatan, seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, atau acetaminofen.

Cluster headache (sakit kepala tipe cluster)

Adalah jenis sakit kepala yang ditandai dengan rasa sakit seperti tertusuk atau terbakar. Seringkali menyerang di area belakang mata atau salah satu bagian wajah. Terkadang disertai dengan kemerahan, keringat dingin, pembengkakan, hidung tersumbat dan air mata yang keluar.

Hingga saat ini belum diketahui jelas apa penyebab utamanya. Namun, sakit kepala jenis ini efektif ditangani dengan terapi oksigen, anastesi untuk meredakan sakitnya, atau sumatriptan.

Migrain

Sakit kepala migrain biasanya bersifat datang dan pergi. Dirasakan di separuh bagian kepala, memicu sensitivitas pada cahaya dan suara, dan terkadang disertai mual dan muntah.

Beberapa keluhan migrain juga dilaporkan disertai penurunan kualitas penglihatan, atau disebut dengan migrain aura. Migrain sendiri punya banyak jenis dengan penyebab berbeda-beda, namun biasanya keluhannya akan diatasi dengan obat propranolol, metoprolol, topiramate, amitriptyline.

Sakit kepala akibat alergi atau sinus

Sakit kepala juga kadang kala disebabkan oleh reaksi alergi atau sinus. Sakit kepala jenis ini dapat ditangani dengan nasal steroid spray, dekongestan, atau antihistamin.

Sakit kepala akibat hormon

Umumnya sakit kepala ini menyerang wanita, dan penyebab utamanya adalah perubahan hormonal akibat menstruasi, konsumsi pil KB, atau kehamilan.

Selain mengonsumsi obat pereda nyeri, untuk menangani sakit kepala jenis ini juga bisa dengan yoga, akupunktur, atau perubahan diet.

Sakit kepala akibat kafein

Kafein dapat memengaruhi aliran darah ke otak. Terlalu banyak mengonsumsi kafein dapat menyebabkan sakit kepala. Orang yang sering mengalami sakit kepala migrain berisiko memicu sakit kepala akibat konsumsi kafein.

Exertion headache 

Adalah sakit kepala yang seringkali dipicu oleh aktivitas fisik intens, seperti angkat beban, olahraga lari, atau hubungan seksual. Sakit kepala jenis ini biasanya tidak berlangsung lama. Namun, apabila merasa terganggu maka Anda bisa minum pereda nyeri seperti aspirin atau ibuprofen.

Sakit kepala akibat hipertensi

Tingginya tekanan darah juga dapat memicu sakit kepala. Sakit kepala ini bisa menyerang kedua sisi dan terkadang disertai penurunan penglihatan, kesemutan, mimisan, sakit di dada dan napas pendek.

Rebound headache

Adalah sakit kepala yang disebabkan overdosis obat, di mana sakit kepala hilang sebentar setelah mengonsumsi obat namun kemudian kembali lagi. Sakit kepala jenis ini biasanya disebabkan overdosis acetaminofen, ibuprofen, aspirin atau naproxen.

Post-traumatic headaches (sakit kepala setelah cedera)

Adalah jenis sakit kepala yang disebabkan oleh cedera kepala. Ada kalanya sakit kepala ini berubah menjadi sakit kepala kronis yang dirasakan dalam 6-12 bulan.

Bila keluhan sakit kepala tidak kunjung hilang setelah minum obat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan lebih detail.

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 21:59